Vedam Village, Jakarta – Hujan es disebabkan oleh terbentuknya awan kumulonimbus yang merupakan bagian dari siklus hidrologi. Hujan es terbentuk ketika energi panas matahari menguapkan air laut. Uap air tersebut kemudian naik ke atmosfer dan membentuk awan pada ketinggian tertentu sehingga membuat suhu udara menjadi lebih dingin.
Awan kumulonimbus mengandung muatan listrik berupa air, es, dan petir. Karena awan ini tebal, maka mampu mencapai lapisan atas atmosfer. Kemudian, dalam kondisi tertentu, awan tersebut menjadi jenuh. Di bawah pengaruh tekanan dan suhu dingin, butiran es di awan ini tidak mencair sepenuhnya dan jatuh ke permukaan bumi. Saat itu sedang hujan es.
Menurut Britannica, saat hujan, jumlah es yang jatuh ke tanah bervariasi dari 5 mm hingga lebih dari 15 cm. Semakin banyak es dapat merusak bangunan dan makanan, atau membahayakan hewan di luar ruangan.
Ari Dipareza Syafei, Ketua Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluk November (ITS), dikutip Its.ac.id mengatakan, kacang-kacangan tidak hanya mengangkut partikel debu kecil, tetapi juga polutan dari atmosfer. Selain itu, kacang-kacangan mengandung gas yang dilepaskan seperti nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan karbon monoksida.
Badai petir biasanya disertai angin kencang. Melihat situasi tersebut, Ari mengatakan masyarakat harus mewaspadai maraknya penggunaan bahan pencemar. Ia menjelaskan, terciptanya angin mempercepat proses pengenceran polutan. Artinya pita emisi hujan es menyebar lebih cepat dan luas.
Karena angin bergerak lurus horizontal, maka polutan yang terkandung dalam hujan es dapat terbawa ke wilayah lain di sekitarnya, kata Ari. Ia misalnya mencontohkan fenomena hujan es Surabaya yang dilaporkan terjadi di Madiun, Nganjuk, dan Kediri.
Selain merupakan polutan yang tersebar luas, hujan es juga menimbulkan ancaman umum. Menurut Compuweather, risiko hujan secara umum adalah sebagai berikut.
1. Cedera pribadi
Cedera akibat hujan es biasanya terjadi saat hujan deras. Salah satu hujan es terbesar yang tercatat di Amerika Serikat berdiameter 8 inci (20,3 sentimeter), kira-kira sebesar diameter bola voli. Hujan es sebesar ini dapat menyebabkan cedera serius. Selain itu, mengemudi di tengah hujan es dapat menyebabkan kecelakaan mobil. Faktanya, hujan es dapat merusak mobil yang Anda kendarai, seperti memecahkan kaca hingga membuat bodi mobil penyok.
2. Kerusakan harta benda dan bangunan
Hujan es seringkali merusak rumah dan bangunan. Hujan es dengan ukuran cukup besar dapat merusak atap, dinding, dan talang. Selain itu, hujan es juga merusak dinding dan jendela rumah.
3. Kerusakan tanaman dan ternak
Selain manusia, makhluk lain seperti tumbuhan dan hewan juga merasakan ancaman kacang polong. Kacang dapat merusak dan menginfeksi tanaman. Jika jatuh dalam jumlah banyak, kacang polong dapat merusak tanaman hingga hilang total. Selain itu, hujan lebat dan hujan es juga merusak ternak. Kacang polong menyebabkan kerusakan ekonomi dan struktural yang signifikan pada sektor pertanian.
SITI NOOR RAKHMAWATI
Pilihan Editor: 5 Cara Tetap Sehat Selama Transisi
Kemungkinan terbentuknya awan hujan di sekitar sirkulasi siklon, benih siklon, dan zona konvergensi cukup tinggi. Baca selengkapnya
BMKG mengungkapkan beberapa wilayah berpotensi mengalami hujan lebat dalam sepekan mendatang. Baca selengkapnya
Jika hujan merusak liburan Anda di Singapura, hotel ini berjanji akan menanggung biaya menginap semalam Anda. Baca selengkapnya
Prakiraan cuaca BMKG hari ini juga belum memperhitungkan faktor laboratorium lokal kuat di wilayah tertentu, berbeda dengan hari sebelumnya. Baca selengkapnya
Prakiraan Cuaca BMKG Pagi Ini Jakarta Berawan, Budetabek Berawan, Apa yang Terjadi Siang dan Malam Ini? Baca selengkapnya
Hari ini dan besok, Senin-Selasa, 4-5 Maret 2024, DKI Jakarta masih dalam peringatan banjir akibat intensitas hujan yang meningkat. Baca teks lengkapnya
BMKG mempublikasikan prakiraan cuaca untuk Jabodetabek hari ini. Hujan diperkirakan akan turun mulai pagi ini. Baca selengkapnya
Berdasarkan kejadian di Gaza, dua anak laki-laki, Fais (15) dan April (14), hanyut saat bermain hujan dan berenang di Sungai Mampang pada Sabtu sore. Baca selengkapnya
Di Indonesia, masyarakat tidak terlalu sering mengalami hujan es, namun masyarakat harus mewaspadai tanda-tanda fenomena tersebut. Baca selengkapnya
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG di Jakarta, Jumat pagi, 1 Maret 2024, wilayah tersebut diperkirakan akan turun hujan ringan. Baca teks lengkapnya